Kamis, 08 Oktober 2015

MEMBUKA PELUANG BISNIS



Akhirnya gue udah punya toko, ya Cuma toko online sih. Tapi ya ini jadi awal gue membangun usaha, alhamdulilah banget banyak yang order tiap harinya, pelanggan udah sampai batam, palangkaraya, dan manado.  bahkan pas itu pernah ada makcik dari Malaysia pengen beli produk aku. Alamak, jauh pula makcik beli dari indo, tapi besides gue bangga berarti jualan gue udah ‘hampir’ go international. Wkwk lebey bingits, #abaikan.
Waktu kunjungan home industri susu, gue bertemu dengan seorang peternak sapi di daerah cikerai, namanya pak taatang. Gue, pak Tatang, dan anaknya yang udah gede ngobrol bertiga sementara temen2 kelompok gue yang lain lagi videoin proses pasteurisasi susu. Beliau memberikan banyak ilmu tentang wirausaha yang barokah, yaitu tidak penting seberapa untung sebuah usaha, asalkan memberikan manfaat untuk orang lain. Beliau juga berpesan, jika lulus jangan Cuma jadi pegawai, pakailah ilmu sekolah tinggi itu untuk membuka lapangan kerja bagi orang yang belum sempat mengenyam pendidikan setinggi kamu. Dan disitulah gue sadar, segala rencana harus dilakukan dengan serius. Jangan Cuma mengejar keuntungan, tapi buatlah oranglain juga bisa membuka peluang mereka sendiri. Alhamdulliah customer2 gue ternyata kebanyakan adalah reseller yang juga lagi membuka usaha, jadi gue bisa bantu suplai produk ke mereka.
Gak bisa ditutupin, gue awalnya rada pesimis saat bikin olshop ini, karena saingannya udah punya 11.5k follower. Tapi seseorang bilang, “milikilah usaha, meskipun kecil dan sederhana. Kelak jika anda punya keuntungan, perbaikilah dan buat jadi besar.” Itulah yang jadi alasan gue. Dan setelah gue bikin ini olshop, gue jadi rajin belajar tips-tips jitu jadi sukses. Dan disitu akhirnya gue tau, olshop-olshop yang gue liat punya ribuan followers KEBANYAKAN ternyata pake auto followers, dan berarti kebanyakan followersnya itu fake alias robot. Bisa ketahuan dari jumlah likesnya yang Cuma belasan padahal followersnya diatas 10k. Dan itu yang jadi modal keberanian gue ngebangun strategi jitu dan makin pede. Toh pada kenyataannya followers gue yg Cuma 900an gak kalah potensial dari followers mereka yang sampe 10k keatas tapi ternyata fake accounts, buktinya jumlah likenya sama, bahkan lebih besar.

Jadi, jangan pernah minder buat melangkah membanngun bisnis meskipun Cuma kecil-kecilan. Konsistensi dan keuletan dalam memanage usaha akan membuat bisnismu makin maju. Kerja keras dan keberhasilan akan selalu berbanding lurus bila dikerjakan dengan jalan dan strategi yang benar.

(etdahh bikin olshop doang kisahnya panjang benerr, macam bikin cerpen. #lebay dah. Hahahaha)

Rabu, 07 Oktober 2015

WELCOME BACK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



Sudah 2 tahun gue lupa blog ini, gak keurus lagi. Tapi ketika baca tulisan-tulisan dibawah, ada sesuatu yang aneh, hal yang selama ini gue lupakan karena terlalu sibuk sama hal yang gak terlalu penting. Dan tanpa disadari gue udah kehilangan HAL yang berharga banget. Tulisan dibawah adalah tulisan ketika otak gue penuh dengan inspirasi yang sekarang gue sebut HEBAT, tapi kemana perginya inspirasi ituuuu?? Segudang kesibukan yang gue jalanin di perkuliahan malah makin menjauhkan gue dari “WHO AM I (actually)” . dan gue setelah gue bernostalgia dengan melihat foto@ alay bin ajaib di facebook gue yang dulu2, kini gue berkesimpulan, “waktu terus berubah, dan juga merubah keadaan. Apapun yang aku anggap penting sekarang, bukanlah jadi hal yang penting lagi dimasa depan. Dan hal yang paling penting didunia hanyalah KELUARGA, TEMAN, DAN CINTA, yang semuanya bakal membekas sampai gue tua nanti. OH GOD, I DONT WANNA GETTIN’ OLDER!!
 Entah kenapa makin lama hidup gue udah gak sebahagia dulu. Eh, WAIITT, bahagia dari segi apa jug ague gatau, bahkan definisi BAHAGIA itu mulai samar-samar gue mengerti.
Memang, semakin tua usia seseorang makin dia harus berfikir dewasa dan logis. Yah, mungkin itulah yang menyebabkan orang dewasa kebanyakan menuruti alur kehidupan yang sudah di setting sedemikian rupa dan LUPA pada cita-cita hebat yang ia canangkan sebagai tujuan hidup ketika masih kecil. People commonly LUPA tentang IMPIAN. Well, gue waktu SD bercita-cita jadi seorang pilot (hebat kan???). Saat itu apapun terlihat mungkin, keinginan yang kuat banget untuk jadi pilot, Serasa untuk jadi pilot kesempatanny ada didepan mata dan tinggal gue ulurkan tangan untuk mendapatkannya. guru-guru SD pun selalu mendukung cita-cita muridnya dengan sesumbar khayalan ringan yang memantik motivasi seorang anak lugu. Itulah yang gue kangenin dari guru SD.
Makin lama pikiran logispun masuk ke otak gue, gue mulai melihat kerikil dikejauhan apabila masih bercita-cita jadi pilot. hingga SMP gue berubah haluan pengen jadi astronom. Gue mau mempelajari langit cakrawala yang luar biasa hebatnya, dan tiap malem gue selalu lihat dilangit banyak bintang-bintang seperti pasir berkilau di kegelapan (waktu itu setiap malam masih terlihat jelas gugus bintang yang indah, gak kaya sekarang). Gue dan temen-temen selalu bertukar khayalan tentang masa depan, segalanya begitu mungkin, sangat mungkin. Kemudian, pikiran logis gue pun berkembang, segala bentuk pelatihan dan pendidikan kepemimpinan justru menjauhkan gue dari kebebasan berekspresi dan indahnya berMIMPI. gue merasa karakter gue dipaksa untuk terbentuk menjadi berani berbicara, aktif, dan memiliki jiwa pemimpin, dll. seolah dari banyak orang semuanya dipaksa untuk sama rata sama sifat. memang itu bagus, trapi bukankah kita harus menghargai sifat orang yang berbeda2, misalkan pemalu, banyak omong, pendiem, pemikir, pengikut, penghasut, semua itu adalah keberagaman yang menjadikan manusia itu UNIK. sifat seseorang gak bisa terbentuk melewati pelatihan kilat saja, pelatihan karakter kilat hanya akan menunjukan sifat seseorang, bukan merubahnya. dan apabila dipaksakan, orang itu akan kehilangan jati dirinya.

wait, kembali ke topik utama :Cita-cita gue yang ketinggian gue ganti, ketika SMA, cita-cita gue ingin jadi seorang politikus, Yah, itu hanya sebuah cita-cita. Kini gue justru kuliah di salah satu PTN di Indonesia dengan jurusan TEKNIK KIMIA, hahaha, beda jauh kan. Kadang kemauan itu gak sejalan dengan keadaan. And now, sekarang ketika gue ditanya mau jadi apa kedepannya, gue Cuma bisa bilang, “mau jadi orang berguna.”  (sebenernya gue bingung parah mau jawab apa, xixixi)

Ini Cuma tulisan gak jelas mengenai apa yang terjadi pada orang dewasa kebanyakan. So, jika punya cita-cita yang hebat dan belum terwujud, jangan khawatir, Allah pasti menciptakan scenario indah untuk hidup kita.  Tapi yang mau gue Tanya ke pembaca sekalian, MASIH INGATKAH DENGAN CITA-CITAMU SEWAKTU KECIL?
Sekian dan terima kasih