Ketika mendengar nama
Eropa mungkin banyak di antara kita yang langsung berpikir dan berasumsi
bahwa, Eropa adalah negeri paling berperadaban. Tempat lahirnya
peradaban. Kemajuan selalu identik dengan Eropa. Tidak salah memang,
jika kita melihat relita yang ada. Di mana hampir setiap
penemuan-penemuan spektakuler dan fenomenal selalu membawa nama-nama
dari orang-orang barat atau Eropa. Sebut saja penemuan bola lampu, oleh
Thomas Alva Edison sang penemu dari Amerika. Leonardo Da Vinci,
Alesandro Volta, Alesandro Fleming, Neils Bohr, Michail Faraday, Jacob
Perkins, Issac Newton, Johanes Gutenberg, Galileo, Copernicus,
Machievelli, Descartes dan masih banyak penemu-penemu dari barat yang
begitu popular dan sering kita lihat di buku-buku maupun kita dengar di
berbagai forum baik itu acara televisi, radio dan lain sebagainya. Akan
tetapi, sebagai generasi muda mukmin-muslim Indonesia, kita perlu tahu,
dan memahami bahwa Eropa pada sebelum masa renaisans merupakan bangsa
terbelakang dan primitiv. Bahkan lebih terbelakang dari bangsa kita,
Indonesia.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Ketika mendengar nama
Eropa mungkin banyak di antara kita yang langsung berpikir dan berasumsi
bahwa, Eropa adalah negeri paling berperadaban. Tempat lahirnya
peradaban. Kemajuan selalu identik dengan Eropa. Tidak salah memang,
jika kita melihat relita yang ada. Di mana hampir setiap
penemuan-penemuan spektakuler dan fenomenal selalu membawa nama-nama
dari orang-orang barat atau Eropa. Sebut saja penemuan bola lampu, oleh
Thomas Alva Edison sang penemu dari Amerika. Leonardo Da Vinci,
Alesandro Volta, Alesandro Fleming, Neils Bohr, Michail Faraday, Jacob
Perkins, Issac Newton, Johanes Gutenberg, Galileo, Copernicus,
Machievelli, Descartes dan masih banyak penemu-penemu dari barat yang
begitu popular dan sering kita lihat di buku-buku maupun kita dengar di
berbagai forum baik itu acara televisi, radio dan lain sebagainya. Akan
tetapi, sebagai generasi muda mukmin-muslim Indonesia, kita perlu tahu,
dan memahami bahwa Eropa pada sebelum masa renaisans merupakan bangsa
terbelakang dan primitiv. Bahkan lebih terbelakang dari bangsa kita,
Indonesia.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
emajuan selalu identik
dengan Eropa. Tidak salah memang, jika kita melihat relita yang ada. Di
mana hampir setiap penemuan-penemuan spektakuler dan fenomenal selalu
membawa nama-nama dari orang-orang barat atau Eropa. Sebut saja penemuan
bola lampu, oleh Thomas Alva Edison sang penemu dari Amerika. Leonardo
Da Vinci, Alesandro Volta, Alesandro Fleming, Neils Bohr, Michail
Faraday, Jacob Perkins, Issac Newton, Johanes Gutenberg, Galileo,
Copernicus, Machievelli, Descartes dan masih banyak penemu-penemu dari
barat yang begitu popular dan sering kita lihat di buku-buku maupun kita
dengar di berbagai forum baik itu acara televisi, radio dan lain
sebagainya. Akan tetapi, sebagai generasi muda mukmin-muslim Indonesia,
kita perlu tahu, dan memahami bahwa Eropa pada sebelum masa renaisans
merupakan bangsa terbelakang dan primitiv. Bahkan lebih terbelakang dari
bangsa kita, Indonesia.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Ketika mendengar nama
Eropa mungkin banyak di antara kita yang langsung berpikir dan berasumsi
bahwa, Eropa adalah negeri paling berperadaban. Tempat lahirnya
peradaban. Kemajuan selalu identik dengan Eropa. Tidak salah memang,
jika kita melihat relita yang ada. Di mana hampir setiap
penemuan-penemuan spektakuler dan fenomenal selalu membawa nama-nama
dari orang-orang barat atau Eropa. Sebut saja penemuan bola lampu, oleh
Thomas Alva Edison sang penemu dari Amerika. Leonardo Da Vinci,
Alesandro Volta, Alesandro Fleming, Neils Bohr, Michail Faraday, Jacob
Perkins, Issac Newton, Johanes Gutenberg, Galileo, Copernicus,
Machievelli, Descartes dan masih banyak penemu-penemu dari barat yang
begitu popular dan sering kita lihat di buku-buku maupun kita dengar di
berbagai forum baik itu acara televisi, radio dan lain sebagainya. Akan
tetapi, sebagai generasi muda mukmin-muslim Indonesia, kita perlu tahu,
dan memahami bahwa Eropa pada sebelum masa renaisans merupakan bangsa
terbelakang dan primitiv. Bahkan lebih terbelakang dari bangsa kita,
Indonesia.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
Abad pertengahan sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah Eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang.Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di zaman klasik dipinggirkan dan dianggap sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari pemikiran ketuhanan. Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zaenalabidin/menengok-eropa-di-abad-pertengahan_550ad5afa333119d712e3bc3
zaman ini berlangsung sekitar 500-600 tahun lamanya sampai datangnya revolusi dan pembaharuan.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka pun ditolak dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh. segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-keputusan adalah para ahli agama. Bahkan segala sesuatu yang bertentangan dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat.
salah satu korbannya adalah Copernicus yang menentang teori Geosentris (Bumi pusat alam semesta) yang telah lama diyakini para tetua disana, dengan Teori Heliosentris (Matahari Pusat tata surya). Akhirnya Beliau dibunuh.
Zaman Kegelapan (Dark Ages)
salah satu korbannya adalah Copernicus yang menentang teori Geosentris (Bumi pusat alam semesta) yang telah lama diyakini para tetua disana, dengan Teori Heliosentris (Matahari Pusat tata surya). Akhirnya Beliau dibunuh.
Zaman Kegelapan (Dark Ages)
Abad kegelapan merupakan sebuah zaman antara runtuhnya Kekaisaran Romawi dan Renaisannce atau munculnya kembali peradaban lama. Masa ini disebut juga sebagai Era atau masa Medieval atau juga Abad Kegelapan atau Dark Ages) dan dimulai setelah masa Nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam menapakkan kaki di muka Bumi dan berdakwah.
Beliau dikenal juga sebagai Isa bin (anak) Maryam, hampir dapat dikenal sama juga sebagai Yesus Kristus atau Yesus dari Nazareth dalam khazanah Kristen.Kegemparan akan datangnya ’Yesus dari Nazareth’ yang tak memiliki ayah dan Maryam (Maria), ibunya, dan dalam hidup singkatnya menampilkan berbagai mukjizat luar-biasa itu, mengguncang peradaban manusia di sekitarnya saat itu, dan banyak orang yang kemudian berspekulasi akan kenyataan ini.Di masa ini, lahir pula agama Kristen, dan ide-idenya mendominasi relung kehidupan masyarakat Eropa dan pengikutnya, termasuk para Pemikirnya. Dan wajah peradaban Barat pada Abad Pertengahan ini, karenanya, didominasi oleh Filsafat Kristen.
Selama masa periode bersejarah ini (yang juga dikenal sebagai Abad Pertengahan), Gereja Katolik Roma melaksanakan kekuasaan yang keras di Eropa, dan setiap warga negara diwajibkan untuk memeluk agama Katolik Roma. Setiap penolakan kecil untuk tunduk kepada paus dihukum dengan penyiksaan atau kematian. Hal ini menyebabkan sistem Katolik Roma menjadi salah satu agama yang perna dikenal yang paling banyak menganiaya manusia di bumi, berdasarkan tulisan: Vicars of Christ: the Dark Side of the papacy, oleh Peter de Rosa, hal. 180
tak hanya itu, setiap aktivitas yang dicurigai bertentangan dengan gereja, juga orang yang dicurigai sebagai penyihir akan dihukum, meski itu hanya dugaan dan belum ada bukti. mulai dari dibakaar, ditenggelamkan, hingga digantung.
Para ahli Filsuf dan Agamawan mereka di saat itu teguh bermottokan ”Credo et intelligam” atau ”Keyakinan (keimanan agama) berkedudukan di atas pemikiran (logika), keyakinan mengungguli pemikiran” atau lebih mudahnya, ”Yakini dulu sesuatu, baru carikan alasan untuk menjelaskannya”.
Selama masa periode bersejarah ini (yang juga dikenal sebagai Abad Pertengahan), Gereja Katolik Roma melaksanakan kekuasaan yang keras di Eropa, dan setiap warga negara diwajibkan untuk memeluk agama Katolik Roma. Setiap penolakan kecil untuk tunduk kepada paus dihukum dengan penyiksaan atau kematian. Hal ini menyebabkan sistem Katolik Roma menjadi salah satu agama yang perna dikenal yang paling banyak menganiaya manusia di bumi, berdasarkan tulisan: Vicars of Christ: the Dark Side of the papacy, oleh Peter de Rosa, hal. 180
tak hanya itu, setiap aktivitas yang dicurigai bertentangan dengan gereja, juga orang yang dicurigai sebagai penyihir akan dihukum, meski itu hanya dugaan dan belum ada bukti. mulai dari dibakaar, ditenggelamkan, hingga digantung.
Para ahli Filsuf dan Agamawan mereka di saat itu teguh bermottokan ”Credo et intelligam” atau ”Keyakinan (keimanan agama) berkedudukan di atas pemikiran (logika), keyakinan mengungguli pemikiran” atau lebih mudahnya, ”Yakini dulu sesuatu, baru carikan alasan untuk menjelaskannya”.
Maka, dengan sendirinya, Akal (di Barat) benar-benar kalah pada masa ini (terutama terlihat pada isi Filsafat dari Plotinus, Augustinus, Anselmus). Bahkan potensi pemanfaatan akal diganti mutlak oleh Augustinus dengan Iman dogmatis, sebelum penghargaan terhadap potensi Akal sempat muncul kembali kemudian pada masa Thomas Aquinas di akhir masa Abad Pertengahan itu.Dan karenanya pula, Aquinas kemudian ditentangi hebat dan dibenci sebagian besar masyarakat gereja yang terlanjur menjadi pendukung jalur hati iman Kristiani yang dalam hal ini sebagaimana telah disebutkan di atas adalah iman mutlak dogmatis kristiani yang tidak mengindahkan telaah kritis akal.(dogmatis = keyakinan yang tidak dapat dibantah)
Ini juga tak pelak menyebabkan masyarakat Barat di masa itu secara luas menjadi percaya dan beriman dogmatis akan ‘rasa hati’ (atau yang adalah agama, Kristen, lebih tepatnya Kristen Katolik, bagi mereka), karena menurut mereka agama adalah rasa hati dan Filsafat adalah pemikiran. Filsafat dan Agama itu sendiri, satu hal yang di masa sesudahnya terutama masa Thomas Aquinas, dicoba untuk disatu-padukan namun menemui sejumlah kendala sampai masa Modern merebak.Keyakinan Kristiani yang mendominasi di masa Abad Pertengahan ini, menjadikannya tidak boleh atau tidak mudah untuk dapat dikritiki, sekaligus membuat kedudukan mereka yang berada dalam struktur otoritas agamanya menjadi tinggi dan tak dapat disalahkan. Dan karenanya ini juga membuat mereka makmur secara ekonomi juga sebagai pemegang mandat negara dengan mandat Otokrasi dan Teokrasi Kristiani.
Dan kenyataan ini bagi sebagian orang lain, misalnya rakyatnya yang mereka pimpin, artinya juga adalah kesemena-menaan yang diorganisasikan. Kekuasaan absolut negara dan pusat-pusat kesejahteraan masyarakat saat itu dipegang mutlak oleh Gereja dan Kerajaan, dengan pajak sistem Feodalisme berdasarkan tafsir mereka terhadap iman Kristiani dan bahwa Gereja adalah wakil Tuhan di Bumi dan bahwa sistem pemerintahan yang terbenar adalah Kerajaan Kristiani penyokongnya. Golongan Ksatria, dan Raja adalah pelindung rakyat dan rakyat harus membayar pajak kepada mereka yang penafsirannya seringkali dianggap semena-mena oleh rakyat.
Di saat Zaman Kegelapan, segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di parlemen seperti ketika zaman Kekaisaran Romawi. Keputusan tersebut diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat keputusan adalah para ahli agama. Gagasan tentang Dark Age berasal dari Petrarch (seorang humanis,cendekiawan dan penyair Italia) pada tahun 1330-an.
namun, dizaman itu islam memasuki zaman keemasan di bidang ilmu pengetahuan
Berikut ini nama-nama ilmuan Muslim yang berjasa sangatbesar dalam ilmu pengetahuan di abad pertengahan.
Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science.
Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti adalah seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.
Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Roger’s Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.
Piri Reis pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036) merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.
Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah(Pendahuluan).
Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
Berikut ini nama-nama ilmuan Muslim yang berjasa sangatbesar dalam ilmu pengetahuan di abad pertengahan.
1. Jabir bin Hayyan (Geber), Bapak Kimia Modern
Abu
Musa Jabir bin Hayyan atau lebih dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada
tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang Kimia. Dialah
ilmuan yang pertama kali meletakkan pondasi ilmu kimia modern.
Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier,
pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan
teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga
setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa
kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga
dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
2. Ibnu Rusyd (Averrous), Filsuf Muslim
Abu
Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520
Hijriyah (1128 Masehi). Ayah dan kakeknya adalah hakim-hakim terkenal
pada masanya. Ibnu RUsyd kecil sendiri adalah seorang anak yang
mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti
kedokteran, hukum, matematika, filsafat. Sementara ilmu filsafat sendiri
ia dalami dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ia adalah
seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan
ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar dihabiskan untuk mengabdi
sebagai seorang "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat ia dikenal
sebagai komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi
filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St.
Thomas Aquinas.
Karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat,
kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah
tidak ada.
sebagian seorang ahli filsafat, Ibnu Rusyd
mempunyai dua jenis filsafat, yaitu filsafat Ibnu Rusyd sebagaimana yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan, dan filsafat Ibnu
Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
Karyanya di antaranya:
- Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
- Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
-
Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-HIkmat wa Asy-Syari'at (filsafat dalam
Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)
3. Ibnu Sina (Avicenna): Bapak Kedokteran
Ibnu
SIna dikenal dengan nama Avicenna, seorang filsuf, ilmuan, dan juga
dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi Uzbekistan). Karyanya
yang sangat fenomenal dalam bidang kedokteran adalah Qanun fi Tibb yang
merupakan rujukan utama di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Dialah
pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Kebanyakan
di antaranya memusatkan pada filsafat dan kedokteran. Dia dianggap oleh
orang banyak sebagai "Bapak Kedokteran Modern". George Sarton menyebut
Ibnu Sina, "ilmuan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling
terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu," Pekerjaannya yang
paling terkenal adalah The Book of Healing dang The Canon of Medicine,
dikenal juga sebagai Qanun (judul lengkapnya: Al-Qanun fi At-Tibb)
Ia
lahir pada tahun 370 H/980 M di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil
sekarang wilayah Uzbekistan. Ayahnya seorang srjana terhormat Ismaili,
berasal dari Balkh Khurasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah
gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Manshur, sekarang
wilayah Afghanistan.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16
tahun, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui
pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri ia menemukan
metode-metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat
sebagai fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa "Kedokteran
bukanlah ilmu yang sulit dan menjengkelkan seperti matematika dan
metafisika, saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para
pasien, menggunakan obat-obat yang sesuai." Kemasyuran sang fisikawan
muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta
bayaran.
4. Al-Biruni, Matematikawan Muslim
Al-Biruni
merupakan seorang matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,
penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan
guru. Namun ia banyak menyumbang dalam bidang matematika, filsafat, dan
obat-obatan. Nama lengkapnya adalah Abu Raihan Al-Biruni yang lahir di
daerah Khawarazm di Asia Tengah. Dia mempelajari ilmu matematika dan
ilmu falak (perbintangan) dari Abu Nashr Manshur. Ia merupakan teman
dari Ibnu Sina.
Saat beliau berumur 17 tahun, dia meneliti
garis lintang bagi Kath, Khawarazm, dengan menggunakan latitude maksima
matahari. Selanjutnya saat beliau beranjak umur 22 tahun, ia menulis
beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajiannya mengenai proyeksi peta,
"Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan
bumi pada bidang datar.
Saat beliau berusia 27 tahu, ia
menulis buku "Kronologi" yang merupakan hasil eksperimen beliau termasuk
buku tentang Astrolab, sebuah buku tentang sistem bilangan desimal, 4
buku lainnya tentang pengkajian bintan, dan 2 buku mengenai sejarah. Ia
berhasil menjadi ilmuan yang produkti karena telah menulis 120 buku.
Sumbangannya dalam ilmu matematika di antaranya:
- aritmetika teoritis dan praktis
- analisis kombinatorial
- penjumlahan seri
- bilangan irasional
- kaidah angka 3
- metode pemecahan penjumlahan aljabar
- definisi aljabar
- sudurt segitiga
- teorema Archimedes
- teori perbandingan, dan
- geometri
Hal
yang sangat menarik juga adalah bahwa beliau membuat sebuah penelitian
tentang jadi-jari Bumi yaitu sekitar 6.339,6 kilometer. Hasil ini
kemudian selanjutnya diulang di Barat pada abad ke-16.
5. Al-Khawarizmi, Guru Aljabar Eropa
Selanjutnya
ilmuwan islam yang juga sangat banyak memberikan sumbangsik bagi abad
pertengahan ini adalah Al-Khariami. Nama lengkap beliau adalah Muhammad
bin Ahmad bin Yusuf. Di Barat ia dikenal dengan panggilan Al-Coharizmi,
Ak-Karismi, Al- Goritmi, Al- Gorismi dan beberapa ejaan lagi. Dilahirkan
di daerah Bukhara (sekarang masuk wilayah Uzbekistan) dan wafat antara
tahun 220 dan 230 M. Namun sumber lain mengatakan bahwa beliau hidup di
Khawarism, pada tahun 194 H/780 M dan meninggal pada tahun 266 H/850 M
di Baghdad.
Ialah ilmuwan yang menciptakan penggunaan Secans
dan Tangen dalam trigonometri dan astronomi. Dalam usia mudanya ia
bekerja di sebuah obsevatori, tempat belajar astronomi dan matematika di
Bayt Al-Hikmah di bawah pemerintahan Khalifah Al-Ma'mun di Baghdad. Ia
dipercaya sebagai kepala perpustakaan khalifah. Ia juga pernah
memperkenalkan angka-angka India dan cara perhitungan orang India pada
dunia Islam.
Sumbangsihnya dalam bentuk karya di antaranya:
1. Al-Jabr wa Al-Muqabalah : berisi pemkaian secans dang tangen dalam trigonometri dan astronomi.
2.
Hisab Al-Jabr wa Al-Muqabalah : berisi contoh-contoh persoalan
matemarika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar
merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo Babylian.
3.
Sistem Nomor : karyanya yang ini sangat membantu dalam hal trigonometri
sekaran karena memuat sin, cos, dan tan dalam penyelesaian trigonometri,
teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat,
dan lingkaran dalam geometri.
Selain terkenal dalam bidang matematika ia juga ahli dalam bidang astronomi atau ilmu falak.
6. Ibnu Ismail Al-Jazari, Penemu Konsep Robotika Modern
Dengan
mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang sekaran
dikenal sebagai mesin robot membuatnya dikenal sebagai ilmuwan Muslim
penemu ilmu robotika modern. Ia dinobatkan sebagai ahli teknik muslim
yang ternama. Ia merupakan tokoh besar di bidang mekanika dan industri.
Dilahirkan di antara sisi utara Irak dan timur laut Syria, tepatnya
antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat.
Nama lengkap beliau
dalah Badi Al-Zaman Abulez Ibn Alrazz Al-Jazari, tinggal di Diyar Bakir,
Turki selama abad kedua belas. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Modern
Engineering berkat temuan-temuannya. Ia dipanggil Al-Jazira karena
dilahirkan di Al-Jazira, sebuah wilayah antara Sungai Tigris dan Sungai
Eufrat.
Karya-karyanya yang fenomenal adalah jam gajah
yang dibuatnya pada tahun 1206 M. Prinsip kerja jam gajah ini adalah
dengan memanfaatkan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara
otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan
suara simbal dan burung berkicau. Kini replika jam gajah ternyata
disusun kembalio di London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan
atas karya besarnya itu.
Selanjutnya karyanya yang lain
yang dikonstruksi ulang di Inggris pada 1976, yaitu jam air. Banyak
orang yang berdecak kagum dengan hasil karya tersebut di acara World of
Islam Festival.
7. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi, Sang Penemu Gips Era Islam
Ia
merupakan penemu gips era Islam, seorang dokter, ahli bedah. Dialah
penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips
sebagaimana di era modern sekarang. Dia lahir pada tahun 936 M di kota
Al-Zahra, sebuah kota dekat Cordova di Andalusia. Keluarga ayah
Al-Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.
Dia
selain terkenal sebagai seorang dokter yang hebat juga termasyhur karena
ketaatannya sebagai seorang sufi. Dia seringkali tidak meminta imbalan
ketika melakukan pengobatan karena ia menganggap hal itu sebagai bagian
dari amal atau sedekah. Ia juga bekarja sebagai dokter pribadi Khalifah
Al-Hakam II yang memerintah kota Cordova di Andalusia.
Salah
satu karyanya yang fenomenal adalah Kitab At-Tasrif yang berisi
penyiapan beragam obat-obatan yang dibutuhkan untuk menyembuhkan pasien
setelah dilakukan proses operasi. Dalam pengobatan ini juga dikenal
teknik sublimasi. Terjemahan kitab ini pernah diterbitkan pada tahun
1519 dengan judul "Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii".
Kitabnya yang berisi sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah ini
menjadi buku wajib bagi mahasiswa di seluruh Eropa.
8. Ibnu Haitham (Al Hazen), Ilmuwan Optik
Beliau
memiliki nama lengkap Abu Al-Muhammad Al-Hassan Ibnu Al-Haitham. Namun,
di dunia Barat ia lebih dikenal dengan nama Alhazen. Dilahirkan di
Basrah pada thaun 965 M. Ia sempat menjadi pegawai pemerintahan di kota
kelahirannya ini namun segera keluar karena kuran suka dengan kehidupan
birokrat.
Kota pertama yang ditujunya adalah Ahwaz kemudian
Baghdag. Karena kecintaannya akan ilmu pengetahuan membawanya hijrah ke
Mesir. Untuk mencari nafkah membiayai kehidupannya, ia menyalin buku
tentang matematika dan ilmu falak.
Ia melakukan eksperimen
terhadap kaca yang dibakar dan dari situlah tersetus teori lensa
pembesar (lup). Teori ini digunakan oleh saintis Italia untuk
menghasilkan kaca pembesar pertam di dunia saat itu. Selanjutnya hal
yang lebih menakjubkan lagi adalah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip
isi padu udara sebelum ilmuwan bernama Tricela mengetahu hal tersebut
setelah 500 tahun kemudian. Beberapa buah bukunya tentang cahaya
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Salah satunya adalah Light dan On
Twilight Phenomena yang membasa mengenai senja dan lingkaran cahaya di
sekitar bulan dan matahari bayang-bayang dan gerhana.
Di antara buku karangan beliau adalah:
- Al-Jami' fi Usul Al-Hisab yang berisi teori ilmu matematika
- Tahlil Al-Masa'il Al-'Adadiyah tentang aljabar
- Maqalah fi Istikhraj Simat Al-Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat
- Maqalah Fima Tad'u Ilaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak, dan
- Risalah fi Sina'at As-Syi'r tentang teknik penulisan puisi
Walaupun
menjadi orang yang terkenal di zamannya, namun ia tetap hidup dalam
kesederhaan. Beliau dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya
akan ilmu pengetahuan.
9. Al-Jahiz, Ahli Biologi Muslim
Abu
Uthman Amr ibn BAhr Al-Kinani Al-Fuqaimi Al-Basri adalah nama lengkap
beliau. Dilahirkan di Irak pada tahun 781 M tepatnya di kota Basrah.
Ialah ilmuwan muslim pertama yang mecetuskan ilmu evolusi. Jhon William
Draper, ahli biologi Barat pernah mengatakan, "Teori evolusi yang
dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan.
Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik
sierta mineral.
Beliaulah ahli biologi muslim yang berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (buku tentang binatang). Dalam
kitabnya itu ia menuliskan tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan
psikologi binatang. Ia juga dikenal sebagai ahli biologi pertama yang
mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi.
Karirnya
sebagai penulis ia mulai dengan menulis berbagai artikel ketiak ia masih
di Basra. Sejak saat itulah ia menuklis sampai 200 buku semasa
hidupnya.
Kitab-kitab lain yang ditulisnya selainya Al-Haywan adalah:
- Kitab Al-Bayan wa Al-Tabyin (The Book of Eloquence and Demonstration)
- Kitab Moufakharat Al-Jawari wal Ghilman (The Book of Dithyramb of Concubines and Ephebes)
- Risalat Mufahkarat Al-Sudan 'Ala Al-Bidan (Superiority of The Blacks to THe Whites)
Ia meninggal dunia pada tahun 869 M pada usia 93 tahun ketika memilih untuk menetap di Baghdad selama 50 tahun.
10. Ar-Razi (Razhes), Ilmuwan Muslim Penemu Cacar dan Campak
Di
Barat ia dikenal dengan nama Razhes, sementara nama asli beliau adalah
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ia merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930 M. Ia dilahirkan di Rayy,
Teheran pada tanggal 28 Agustus 865 M dan meninggal dunia pada tanggal 9
Oktober 925 M.
Ar-Razi muda mempelajari ilmu filsafat, kimia,
matematika, dan kesastraan. Pada usianya yang ke-30 tahun, ia
memutuskan untuk berhenti menekuni bidang kimia yang menyebabkan matanya
menjadi cacat. Ini yang mendorongnya untuk mencari dokter yang bisa
menyembuhkan matanya, dan dari sini pulalah ia mulai mempelajari ilmu
kedokteran.
Ar-Razi adalah orang pertama yang membuat
penjelasan seputar penyakit cacar. Diagnosa ini kemudian dipuji oleh
Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang
paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya
dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, di mana ia menjelaskan
gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan
perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut.
Buku
Ar-Razi yang berjudul Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) merupakan
buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah
penyakit yang berbeda. Buku ini kemudian di-translate ke dalam bahasa Latin dan bahasa Eropa lainnya.
Ia
juga dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan
merupakan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Pada bidang farmasi ia berkontribusi dalam membuat peralatan seperti
tabung, spatula, dan mortar.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran di antaranya:
- Hidup yang Luhur
- Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum
- Keraguan pada Galen
- Penyakit pada Ana
Tanpa
mereka maka mustahil pengetahuan akan bisa lebih maju sepertisekarang.
Banyak ilmuan Barat yang menaruh penghargaan besar atas
konstribusimereka. Mengingat kenyataan bahwa orang Islam-lah yang
mengajari mereka ilmupengetahuan ketika bangsa Eropa berada dalam zaman
kegelapan. Meskipun timbulkonspirasi dari orang Barat yang seolah-olah
ingin menyembunyikan fakta inidari kaum Muslimin. Sehingga yang kita
kenal sekarang sebagai ilmuan besarjustru bukanlah dari kaum Muslimin
melainkan dari ilmuan-ilmuan Barat, yangnotabenenya menuntut ilmu kepada
kaum Muslimin.
Merekalah yang menjadi jembatan dari ilmu pengetahuan yang ada di zaman Yunani kuno dahulu dengan adanya ilmu modern sekarang. Maka sangatlah mengecewakan bila kita sendiri sebagai bagian dari umat ini tidak mengetahuinya.
Merekalah yang menjadi jembatan dari ilmu pengetahuan yang ada di zaman Yunani kuno dahulu dengan adanya ilmu modern sekarang. Maka sangatlah mengecewakan bila kita sendiri sebagai bagian dari umat ini tidak mengetahuinya.
Betapa
sempurnanya agama ini! Al-Quran dan Al-HaditsRasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, yang menjadi panduan hidup. Selainitu, kedua sumber
hukum Islam inilah yang menjadi inspirasi para ilmuan Muslimyang
senantiasa bertaqarrub kepada Rabb-Nya sehingga ditemukan
solusi-solusidari permasalahan ilmu pengetahuan yang ada di zaman itu.
Semoga
tulisan ini menginspirasi teman-teman fotoners untuk belajar lebih giat
sesuai dengan bidang masing-masing. Siapa yang akan menduga mungkin
kitalah calon ilmuwan muslim yang akan menemukan sesuatu yang baru bagi
dunia, mengingat penemuan-penemuan fundamental dalam bidang sains dan
filsafat justru datang dari kaum Muslimin.
Ini hanya gambaran dari sebagian ilmuwan2 muslim yg berjaya dahulu... ada beberapa nama yg tidak dijelaskan secara rinci disini yaitu:
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani adalah
cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid
dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang
geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain
bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam memahami
geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit, dan
dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu pindah ke
Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari
geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di
Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti
amputasi dan kauterisasi.Ini hanya gambaran dari sebagian ilmuwan2 muslim yg berjaya dahulu... ada beberapa nama yg tidak dijelaskan secara rinci disini yaitu:
Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science.
Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti adalah seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid dan meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia benar-benar salah satu penulisnya.
Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri) atau Roger’s Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher Columbus.
Piri Reis pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh tokoh Muslimin tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran 90×65 centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya muslimin bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036) merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.
Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah(Pendahuluan).
- Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.
- Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.
- Al Nadim (990), abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.
- Ma’mun Ar Rasyid yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.
- Nizam Al Mulk (1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford Univ. Inggris.
- Al Ghazali (1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.
Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe
- Abu Wafa’ (997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.
- Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
- Ibnu Bajjah atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal dari Gnostik Islam.
- Tsabit bin Qurrah (901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.
- Kamaluddin Ad Damiri (1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
- Abu Bakar Al Baytar (1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.
- Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)
- Al Farghani (870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.
- Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.
- Ibnu Nafis (1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).
- Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqimerupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun meninggal pada tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau dilahirkan di Malaga, Spanyol.
- Az Zahra (939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.
- Al Ibadi (873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
- Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.
- Ibnu Batutah (1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.
- Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar