Minggu, 21 September 2014

Surat

Hidup hanya sandiwara
Tapi kami bukan wayangmu
Hidup bagai fatamorgana
Tapi kami nyata didepanmu

Satu badan yang berdiri hari ini
Adalah sejuta mulut menganga rakyatmu
Yang hampir mati
2000 orang disini adalah 240juta mata
Rakyatmu yang rabun

Kami tidak mengemis
Kami bukan peminta
Maka tataplah kami
Dari tempat sejajar

sambil mengunyah daging kau bahas kelaparan
Dalam sidang yang tak ada artinya lagi
Kami dipaksa percaya Pancasila
Tapi kau tebas leher burung itu
Hingga ia mati melepas kain bertahta
"Bhinneka Tunggal Ika"

Dulu kutegap berdiri
Bilamana negeri ini dihina siapa mau
Tapi sering aku merunduk sekarang
Karna takut akan badut
Yang perutnya penuh belatung

Kukirim surat ini untuk pemimpin negeri ini
Lupa aku namanya
Dan kutitip do'a untuk burung raksasa
Yang sudah lama mati
Ditebas undang-undang
Yang membunuh kami juga perlahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar